BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar
bisa disebut juga sebagai hasil. Sedang prosesnya adalah pembelajaran.
Pembelajaran adalah usaha yang dilakukan orang atau kelompok professional untuk
memberikan kemungkinan dan kemudahan orang lain belajar dengan sengaja,
terarah, dan terkendali. Tetapi belajar dapat berlangsung sendiri tanpa adanya
kegiatan pembelajaran.
Beberapa tahun, pendidikan belum menemukan kemana arahnya
pendidikan itu sendiri. Kebanyakan pendidikan hanya mengarah pada satu aspek
yaitu aspek kognitif. Peserta didik hanya diberikan materi yang tertuju pada
aspek kognitif saja, sehingga tidak terwujudnya tujuan pendidikan yaitu
perubahan pada tingkah laku ke arah yang lebih baik. Dalam periode 20 tahun
terakhir ini, Bloom dan kawan-kawan menemukan Teori Taksonomi dalam pendidikan.
Yang dimaksud adalah berhasilnya suatu pendidikan terwujud dalam 3
tingkah laku yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
B.
Rumusan Masalah
- Apa tujuan
belajar dan pembelajaran ?
- Apa saja jenis-jenis
tujuan belajar dan pembelajaran ?
C. Tujuan
- Agar mahasiswa dapat memahami tujuan belajar dan
pembelajaran
- Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan belajar dan
pembelajaran menurut para ahli.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tujuan Belajar dan
Pembelajaran
1. Tujuan
Belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang
menunjukkan bahwa siswa yang telah melakukan tugas belajar yang umumnya
meliputi pengetahuan,keterampilan, dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan
tercapai oleh siswa. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah
laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar.
2. Tujuan
Pembelajaran
Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan
tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajar, dan guru itu sendiri.
Berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yang hendak dicapai,
dikembangkan, dan di apresiasikan. Berdasarkan mata ajaran yang ada dalam
petunjuk kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Guru sendiri adalah sumber
utama tujuan bagi para siswa dan dia harus mampu menulis dan memilih tujuan
pendidikan yang bermakna dan dapat diukur.
Setiap program pembelajaran, bertujuan untuk terjadinya
tindak belajar. Jadi, tujuan belajar - pembelajaran merupakan perilaku yang
diharapkan dapat dicapai siswa sehubungan dengan aktivitas belajar pembelajaran
yang dilakukan.
B.
Taksonomi
Tujuan Belajar
1.
Pengertian
Taksonomi
Taksonomi
atau yang sering disebut tujuan instruksional khusus adalah tujuan
pendidikan yang didasarkan pada tingkah laku.
2.
Jenis-jenis
Tujuan Belajar Menurut Para Ahli
1. Menurut
Benyamin S. Bloom tujuan belajar dibagi menjadi 3 domain yaitu :
A. Tujuan
Ranah Kognitif ( Cognitive Domain )
Tujuan
belajar ranah kognitif dikembangkan pada tahun 1956 oleh Bloom dkk, dan
direvisi pada tahun 2001 oleh suatu tim dengan editor utama Lorin W. Anderson
dan David R. Krathwohl. Pengertian kognitif sendiri adalah kepercayaan
seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang
seseorang atau sesuatu.
Tujuan belajar
ranah kognitif hasil revisi membedakan : Proses kognitif dan Dimensi
pengetahuan.
1. Proses Kognitif disusun dalam enam
jenjang (dengan 19 rincian) meliputi :
a. Mengingat : - mengenal
: -
mengungkapkan
b. Mengerti : - menerjemahkan
: - menunjukkan
: - mengklasifikasi
: - meringkas
: - menyimpulkan
: - membandingkan
: - menjelaskan
c. Memakai : - melaksanakan
: - menggunakan
d. Menganalisis : - membedakan
: - mengatur
: - mengkaitkan
e. Menilai : - mengecek
: - mengkritik
f. Mencipta : - mengembangkan
: - merancang
: - membuat
2. Dimensi Pengetahuan dibedakan
menjadi empat (dengn 11 rincian) yaitu :
a. Pengetahuan Faktual : - terminology
: - rincian & unsure-unsur
b. Pengetahuan konseptual
Konseptual adalah teori-teori atau prinsip dasar yang
selalu dipakai dalam merencanakan dan merancang sebuah desain. Pengetahuan
konseptual memiliki 3 rincian, yaitu :
1. Klasifikasi
dan kategori
2. Prinsip
dan generalisasi
3. Teori,
Model, dan struktur
c. Pengetahuan prosedural
Prosedural
adalah rangkaian aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan-keputusan,
proses-proses, perhitungan yang dijalankan melalui serangkaian kegiatan atau
pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan. Pengetahuan
prosedural memiliki 3 rincian, yaitu :
1. Keterampilan khusus dan algoritma
2. Teknik dan metode khusus
3. Kriteria penggunaan cara yang tepat
d. Pengetahuan
Metakognitif
Metakognitif adalah kemampuan untuk mengontrol
ranah/aspek kognitif atau kesadaran berpikir tentang apa yang diketahui dan apa
yang tidak diketahui. Pengetahuan Metakognitif memiliki 3 rincian, yaitu :
1. Pengetahuan strategik
2. Pengetahuan tentang tugas
kognitif
3. Pengetahuan diri
B. Ranah
Afektif ( Afective Domain )
Tujuan belajar ranah afektif disusun oleh David R.
Krathwohl, Benyamin S. Bloom, dan Bertram B. Masia pada tahun 1964. Ranah
afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan
nilai. Proses belajar afektif disusun secara berjenjang meliputi :
a. Menerima
: - menyarai
: -
menampung
: -
memperhatikan
b. Menanggapi :
- mengikuti
: - melibakan
: -
memuaskan
c. Menghargai :
- menerima nilai
: -
memihak pada nilai
: -
komitmen pada nilai
d. Mengorganisasikan
: - mengonseptualisasi
: - merangkai system
e. Mengamalkan : - menggeneralisasi
: -
menginternalisasi nilai dalam hidup
C. Tujuan
Ranah Psikomotor
Tujuan belajar ranah psikomotorik dikembangkan oleh
beberapa ahli dengan latar belakang yang berbeda-beda. Ranah psikomotorik lebih
diutamakan pada aspek kemampuan fisik.
Menurut Dave keterampilan Psikomotor
meliputi :
1. Peniruan
( Imitation )
Kemampuan ini dimulai dengan
mengamati suatu gerakan kemudaian memberikan respon serupa yang diamati.
Sebagai contoh, kemampuan menggunakan alat ukur setelah diperhatikan cara
menggunakannya.
2. Penggunaan
( Manipulasi )
Kemampua ini merupakan
kemampuan mengikuti pengarahan (instruksi), penampilan dan gerakan-gerakan
pilihan yang menetapkan suatu penampilan. Sebagai contoh, melakukan kegiatan
pendidikan sesuai prosedur yang dibaca.
3. Ketepatan
( Presicion )
Kemampuan ini lebih
menekankan kepada kecermatan, proporsi dank e[astian yang lebih tinggi. Sebagai
contoh, pada saat menggumakan alat ukur memperhatikan skala alat ukur yang
digunakan dan satuan yang digunakan dalam mengambil data, orang yang memiliki
ketepatan biasanya melakukan pengamatan berulang kali untuk mendapatkan hasil
yang lebih pasti.
4. Perangkaian
( Articulation )
Merupakan kemampuan
koordinasi suatu rangkaian gerak dengan membuat urutan yang tepat dan mencapai
yang diharapkan atau konsistensi internal diantara gerakan-gerakan yang berbeda.
Sebagai contoh, menunjukkan tulisan yang rapi dan jelas, mengetik dengan cepat
dan tepat dan menggunakan alat-alat sesuai kemampuan.
5. Pengalamiahan
( Naturalisasi )
Menekankan kemampuan yang lebih tinggi
secara alami, sehingga gerakan yang dapat dilakukan dapat secara rutin dan
tidak memerlukan pemikiran terlebih dahulu.
Sedangkan
menurut Harrow, tujuan belajar ranah psikomotor tersusun dalam peringkat
sebagai berikut :
1. Gerak
Refleks
Yaitu respon gerakan yang
tidak disadari yang dimiliki sejak lahir.
a. Segmental
b. Intersegmental
c. Suprasegmental
d. Postural
2. Gerak
dasar
Yaitu gerakan-gerakan yang
menuntut pada keterampilan yang sifatnya kompleks.
a. Locomotor
b. Non
locomotor
c. Manipulative
3. Kemampuan
perseptif
Yaitu kombinasi dari
kemampuan kognitif dan gerakan.
a. Kinestetik
b. Visual
c. Auditif
4. Kemampuan
fisik
Yaitu kemampuan yang
diperlukan untuk mengembangkan gerakan-gerakan keterampilan tingkat tinggi.
a. Katahanan
b. Kekuatan
c. Keluesan
d. Keuletan
5. Gerak
terampil
Yaitu gerakan-gerakan
yang memerlukan belajar, misalnya keterampilan dalam olahraga, menari dan
rekreasi.
a. Adaptif
sederhana
b. Adaptif
ganda
c. Adaptif
kompleks
6. Gerak
komunikasif
Yaitu kemampuan untuk
berkomunikasi dengan menggunakan gerakan, misalnya ekspresi wajar (mimic),
postur, dsb.
a. Gerak
ekspresif
b. Gerak
interpretif
LAMPIRAN TAMBAHAN
Jenjang Tujuan Belajar Ranah Kognitif (Bloom dkk. Sebelum
direvisi Anderson)
1. Pengetahuan
- Hal Khusus (Istilah, fakta)
- Hal umum (prinsip, teori)
- Metode
2. Pemahaman
- Penerjemahan
- Penafsiran
- Ekstrapolasi
3. Penggunaan
- Aplikasi, teori, konsep, prinsip (dalam situasi
sebenarnya)
4. Analisis
- Analisis unsur
- Analisis hubungan
5. Sintesis
- Menyimpulkan
- Merancang tindakan
6. Evaluasi
- Memberi pertimbangan (dengan kriteria internal dan
eksternal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar