Abstrak
Internet mempunyai potensi yang besar dalam pembelajaran,
baik sebagai sumber belajar, media, maupun pendukung pengelolaan proses belajar
mengajar. Berdasarkan asumsi tersebut, Pustekkom telah mengembangkan sebuah
portal bahan belajar yang diberi nama EdukasiNet. Portal ini berisi bahan
belajar, forum diskusi komunitas pendidikan, serta web sekolah.
Guna mengoptimalkan pemanfaatan EduksiNet, telah dilakukan
penelitian pengembangan terhadap sekolah-sekolah rintisan pada 18 sekolah di 16
lokasi kabupaten/kota yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada sekolah-sekolah
rintisan tersebut, telah diberikan pelatihan orientasi pemanfaatan EdukasiNet.
Pelatihan orientasi diberikan kepada kepala sekolah, guru-guru serta tenaga lab
komputer. Tujuan orientasi adalah agar mereka dapat memanfaatkan portal
edukasiNet baik sebagai sumber belajar, forum diskusi, ataupun web sekolah.
Beberapa bulan setelah orientasi, dilakukan studi pemanfaatan EdukasiNet di
sekolah-sekolah tersebut. Studi dilaksanakan dalam rangka menjawab
pertanyaan, antara lain: 1. Bagaimana guru/siswa telah memanfaatkan
EdukasiNet dalam pembelajaran? 2. Bagaimana pola pemanfaatan EdukasiNet
tersebut? dan 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan
EdukasiNet?
Responden terdiri dari 18 orang kepala sekolah, 190 orang
guru, serta 136 siswa. Hasil analisis data menunjukkan guru maupun siswa belum
optimal memanfaatkan EdukasiNet. Hanya 62% guru dan 45% siswa yang memanfaatkan
EdukasiNet. Sedangkan frekuensi pemanfaatan dalam satu bulan ± 99% responden
menjawab < 5 kali. Pola pemanfaatan EdukasiNet menggunakan strategi yang
terpisah, dan ada juga yang terintegrasi. Penerapan strategi terintegrasi
antara lain melalui penugasan sebesar 50%, presentasi dan diskusi 17%, dan pada
saat kegiatan praktikum di laboratorium komputer sebesar 33%. Ditemukan
pula beberapa kendala dalam pemanfaatan EdukasiNet antara lain fasilitas yang
kurang memadai, kesulitan dalam pengaturan jadwal, serta koneksi ke
internet.
Kata Kunci: Portal EdukasiNet, Bahan
Belajar, materi pokok, modul online, uji kompetensi, pengetahuan populer,
interaksi komunitas, forum, chatting, milis, info, berita, artikel, event, web
sekolah.
Latar Belakang
Saat ini, dunia telah berada dalam era komunikasi instan
atau dikenal pula sebagai era informasi. Era informasi ditpenggunai oleh
pesatnya perkembangan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
khususnya komputer dan internet. Internet merupakan jaringan global yang
menghubungkan beribu bahkan berjuta jaringan komputer (local/wide
areal network) termasuk komputer pribadi (stand alone), yang
memungkinkan setiap komputer yang terhubung kepadanya bisa saling melakukan
komunikasi satu sama lain. Sebenarnya, internet awalnya lahir untuk suatu
keperluan militer di Amerika Serikat. Pada awal tahun 1969 Advanced Research
Project Agency (ARPA) dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat,
membuat suatu eksperimen jaringan yang diberi nama ARPAnet untuk
mendukung keperluan penelitian (riset) kalangan militer. Tetapi dalam
perkembangan selanjutnya jaringan ini dipergunakan untuk keperluan riset
perguruan tinggi, yang dimulai dengan University of California, Stanford
Research Institute dan University of Utah (Cronin, 1996). Fasilitas
aplikasi Internet cukup banyak sehingga mampu memberikan dukungan bagi
keperluan militer, kalangan media massa,
kalangan bisnis, maupun kalangan pendidikan.
Teknologi komunikasi dan informasi yang meng-global
ini telah mengubah pola kehidupan, pola belajar, dan pola kerja pada saat ini.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses
pembelajaran, negara-negara di Asia seperti Korea Selatan, Malaysia, Singapura, dan Thailand telah
terbukti sukses memperbaiki mutu pembelajaran di tingkat pendidikan dasar
sampai dengan peguruan tinggi. Bahkan, telah terbukti dapat meningkatkan
persaingan ekonomi global dalam dunia internasional.
Sebagai suatu institusi yang memiliki tugas pokok merancang,
mengembangkan dan membina kegiatan di bidang teknologi komunikasi dan informasi
pendidikan, Pustekkom telah berusaha mengembangkan berbagai inovasi penerapan
teknologi komunikasi dan informasi untuk pendidikan di Indonesia.
Salah satu upaya yang dikembangkan antara lain sebuah portal bahan belajar yang
diberi nama EdukasiNet. Portal ini selain berisi bahan belajar, juga
menyediakan forum diskusi sebagai wadah interaksi komunitas pendidikan,
informasi pendidikan, serta web sekolah.
Dalam upaya pemanfaatan portal EdukasiNet, Pustekkom telah
mengadakan penelitian pengembangan yang dimulai dari studi kelayakan untuk
memilih sekolah yang memenuhi syarat untuk dijadikan sekolah perintisan.
Kriteria sekolah antara lain telah memiliki sejumlah komputer yang terkoneksi
ke internet, memiliki tenaga teknis komputer, serta ada dukungan dari kepala
sekolah untuk memanfaatkan komputer sebagai media belajar. Studi
dilakukan pada 18 lokasi di 16 propinsi yaitu: Nangroe Aceh Darussalam, Riau,
Kepulauan Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat (2 lokasi), Jawa
Tengah (2 lokasi), DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur, Sulawesi Selatan, Bali, Maluku, dan Papua.
Dari 18 lokasi tersebut dipilih masing-masing satu sekolah
(baik SMA, MA, maupun SMK) yang dianggap paling memenuhi syarat di kota tersebut.
Selanjutnya, kepada kepala sekolah, guru, serta tenaga teknis komputer pada
setiap sekolah diberikan pelatihan orientasi pemanfaatan EdkusiNet. Pada
pelatihan orientasi ini, antara lain diperkenalkan potensi internet dalam
pembelajaran, pemanfaatan fitur-fitur EdukasiNet, serta pengintegrasian
internet dalam pembelajaran. Orientasi masing-masing diberikan sekali, yaitu 8
sekolah diberikan orientasi pada bulan Oktober tahun 2004 dan 10 sekolah
pada bulan september 2005.
Pada bulan Desember 2005, secara serempak dilakukan studi
terhadap 18 sekolah tersebut. Tujuan studi, antara lain untuk menjawab
pertanyaan:
1. Bagaimana guru/siswa
telah memanfaatkan EdukasiNet dalam pembelajaran?
2. Bagaimana pola
pemanfaatan EdukasiNet tersebut?
3. Faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi pemanfaatan EdukasiNet (baik pendukung maupun
penghambat)?
Data dan informasi yang diperoleh dari lapangan diharapkan
dapat bermanfaat sebagai masukan dalam memperbaiki dan menyempurnakan portal
EdukasiNet.
Pemanfaatan Internet dalam Pendidikan
Dengan pertumbuhan teknologi komunikasi dan informasi yang
pesat, internet telah menjadi suatu medium belajar dan mengajar yang
perlu diperhitungkan kemanfaatannya. Menurut Kamarga (2002), internet merupakan
jaringan yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya
jaringan lokal yang terhubung melalui saluran (satelit, telepon, kabel) dan
jangkauannya mencakup seluruh dunia. Internet memiliki banyak fasilitas yang
telah dipergunakan dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang pendidikan.
Fasilitas tersebut antara lain: e-mail, Telnet, Internet Relay Chat, News
groups, Mailing List (Milis), File Transfer Protocol (FTP), atau World Wide Web
(WWW).
Ada lima aplikasi stpenggunar internet yang dapat
digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu e-mail, Mailing List (milis),
News groups, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide Web (WWW) (Onno
W. Purbo, 2002). World Wide Web atau sering disebut Web merupakan
kumpulan dokumentasi terbesar yang tersimpan dalam berbagai server yang
terhubung menjadi suatu jaringan (internet). Dokumen ini dikembangkan dalam
format hypertext dengan menggunakan Hypertext Markup Language (HTML).
Melalui format ini dimungkinkan terjadinya link dari satu dokumen ke dokumen
atau bagian yang lain (http://www.livinginternet.com).
Sebenarnya, internet awalnya lahir untuk suatu keperluan militer
di Amerika Serikat. Pada awal tahun 1969 Advanced Research Project Agency
(ARPA) dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat, membuat suatu
eksperimen jaringan yang diberi nama ARPAnet untuk mendukung
keperluan penelitian (riset) kalangan militer. Tetapi dalam perkembangan
selanjutnya jaringan ini dipergunakan untuk keperluan riset perguruan tinggi,
yang dimulai dengan University of California, Stanford Research Institute
dan University of Utah (Cronin, 1996). Fasilitas aplikasi Internet
cukup banyak sehingga mampu memberikan dukungan bagi keperluan militer,
kalangan media massa,
kalangan bisnis, maupun kalangan pendidikan.
Dalam kaitan pemanfaatannya untuk pendidikan, Ashby (1972)
seperti dikutip oleh Miarso (2004), menyatakan bahwa dunia pendidikan telah
memasuki revolusinya yang kelima. Revolusi pertama terjadi ketika orang
menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua terjadi
ketika diguanakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga
terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran
dapat disajikan melalui media cetak. Revolusi keempat terjadi ketika
digunakannya perangkat elektronik seperti radio dan televisi untuk pemerataan
dan perluasan pendidikan. Revolusi kelima, seperti saat ini, dengan
dimanfaatkannya teknologi komunikasi dan informasi mutakhir, khususnya komputer
dan internet untuk pendidikan. Revolusi ini memberi dampak terhadap beberapa
kecenderungan pendidikan masa depan. Beberapa ciri tersebut, menurut Ashby
seperti dikutip oleh Miarso (2004) adalah sebagai berikut:
§ Berkembangnya pembelajaran
di luar kampus sebagai bentuk pendidikan berkelanjutan.
§ Orang memperoleh akses lebih
besar dari berbagai sumber belajar.
§ Perpustakaan sebagai pusat
sumber belajar menjadi ciri dominant dalam kampus.
§ Bangunan kampus berserak
(tersebar) dari kampus inti di pusat dengan kampus satelit yang ada di tengah
masyarakat.
§ Tumbuhnya profesi baru dalam
dalam bidang media dan teknologi.
§ Orang dituntut lebih banyak
belajar mandiri.
Kecenderungan lain, seperti diungkapkan oleh Ryan et al
(2000) adalah sebagai berikut:
§ Teknologi yang ada saat ini dapat
mentransformasi cara pengetahuan dikemas, disebarkan, diakses, diperoleh dan
diukur. Sehingga merubah cara produksi dan penyampaian materi dari cetak dan
analog ke dalam bentuk digital dalam bentuk DVD, CD-ROM, maupun bahan belajar on-line
berbasis web lainnya.
§ Orang akan lebih memilih metode
belajar yang lebih luwes (flexible), mudah, dan sesuai dengan
kebutuhan dan kondisinya masing-masing. Sehingga memicu terjadinya pergeseran
pola pendidikan dari tatap muka (konvensional) kearah pendidikan yang lebih
terbuka.
Dengan adanya teknologi internet ini sistem penyampaian dan
komunikasi (delivery system and communication) antara siswa dengan guru,
guru dengan guru atau siswa dengan siswa dapat dilakukan dengan berbagai bentuk
dan cara, baik secara bersamaan (synchronous) maupun (asynchronous).
Beberapa bentuk komunikasi yang dapat dilakukan antara lain adalah sebagai
berikut (Purbo, 1997):
§ Dialog
elektronik (chatting); dialog elektronik adalah percakapan berbasis teks
yang dapat dilakukan secara online dalam waktu bersamaan (synchronous)
antara dua atau lebih pengguna internet. Contoh aplikasi dalam konteks
pendidikan tinggi, dialog elektronik dapat digunakan untuk proses komunikasi
antara dosen dengan beberapa orang mahasiswanya dalam mendiskusikan suatu omin
perkuliahan tertentu.
§ Surat elektronik (e-mail); surat
elektronik merupakan suatu bentuk komunikasi tidak bersamaan (asynchronous)
yang memungkinkan terjadinya komunikasi antara mahasiswa dengan dosen atau
mahasiswa dengan mahasiswa lain melalui surat
yang disampaikan secara elektronik melalui internet. Berbeda dengan chatting,
dengan cara ini umpan balik yang diperoleh mungkin tertunda.
§ Konferensi
kelompok melalui surat
elektronik (mailing list); Mailing list merupakan perluasan dari e-mail
dimana seseorang dapat mengirim pesan kepada sekelompok orang tertentu yang
telah terdaftar untuk bergabung dalam kelompok diskusi. Sebagai contoh, seorang
dosen memiliki daftar mahasiswa yang tergabung dalam kelompok mata kuliah
tertentu. Pemberian tugas dan diskusi dapat dilakukan melalui fasilitas seperti
ini.
Konferensi jarak jauh (teleconference); konferensi
jarak jauh dapat berupa konferensi audio maupun konferensi video. Kedua
konferensi ini dapat dilakukan dengan cara “point to point” atau “multi
point”. Cara pertama dilakukan dalam dua tempat. Sedangkan cara kedua
dilakukan dalam lebih dari dua tempat. Sebagai contoh, seorang guru dari
sekolah tertentu dapat mendiskusikan suatu topik tertentu kepada siswa di
beberapa sekolah lain dalam waktu bersamaan.
Untuk memanfaatkan EdukasiNet sebagai media pembelajaran di
sekolah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pemanfaatan EdukasiNet
bisa berhasil, antara lain:
§ Faktor
lingkungan yang meliputi institusi penyelenggara pendidikan (dalam hal ini
sekolah).
§
Siswa/peserta didik/pebelajar, meliputi usia, latar belakang sosial ekonomi dan
budaya, penguasaan bahasa maupun IT literacy, serta berbagai gaya belajar.
§
Guru/pendidik/pembelajar, meliputi latar belakang, usia, gaya mengajar, pengalaman, dan
personalitinya.
§ Faktor
teknologi meliputi computer, perangkat lunak, jaringan koneksi internet dan
berbagai kemampuan yang dibutuhkan berkaitan dengan penerapan EdukasiNet di
lingkungan sekolah.
Institusi Penyelenggara (Sekolah)
Peranan institusi penyelenggara dalam hal ini sekolah,
diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan komitmen. Kebijakan atau komitmen sekolah
sangat menentukan terselenggaranya pemanfaatan EdukasiNet di sekolah. Kebijakan
ini terutama berkaitan dengan penggunaan teknologi tinggi yang menyangkut
keharusan menyediakan sejumlah dana untuk penyediaan peralatan (komputer dan
perangkatnya), jaringan telepon (koneksi ke ISP), biaya berlangganan ke internet
service provider (ISP), biaya penggunaan telepon, dan sebagainya.
Siswa/Peserta Didik/Pebelajar
Usia, latar belakang baik sosial ekonomi, penguasaan bahasa
maupun IT Literacy, serta gaya
belajar siswa berbeda satu sama lain. Dengan adanya perbedaan ini akan
mempengaruhi mereka dalam memanfaatkan EdukasiNet. Sekolah ataupun guru perlu
memperhatikan karakteristik peserta didik agar pemanfaatan EdukasiNet di
sekolah berhasil.
Guru
Pemanfaatan EdukasiNet banyak sangat ditentukan oleh
karakteristik guru. Karena tiap guru memiliki karakteristik yang berbeda, untuk
mengatasinya perlu diadakan sosialisasi dan orientasi tentang pemanfaatan
program tersebut dengan memperhatikan hal-hal berikut: 1) guru perlu diberikan
pemahaman tentang keuntungan dan manfaatkan menggunakan EdukasiNet untuk
pembelajaran sehingga para guru memiliki motivasi dan komitmen yang tinggi; 2)
guru perlu dibekali dengan kesadaran, wawasan, pengetahuan dan ketrampilan
tentang pemanfaatan EdukasiNet.
Teknologi
Selain ketiga faktor diatas, faktor teknologi juga merupakan
faktor yang sangat menentukan pemanfaatan EdukasiNet di sekolah. Faktor
teknologi merupakan faktor yang harus ada dengan memenuhi stpenggunar minimal
yang dipersyaratkan baik berkaitan dengan peralatan, infrastruktur,
pengoperasian dan perawatannya.
Sekilas tentang EdukasiNet
EdukasiNet hadir sebagai upaya memberdayakan potensi
internet untuk kebutuhan pendidikan. Lebih tepatnya, EdukasiNet hadir sebagai
sebagai salah satu media jaringan sekolah (schoolnet) di Indonesia.
Jaringan sekolah adalah suatu kegiatan komunitas sekolah (guru, siswa, atau
tenaga pendidik dan kependidikan lain) yang dimediasi oleh internet sebagai
sarana komunikasi atau bertukar informasi satu sama lain. Terjadinya pertukaran
informasi yang mudah dan cepat tanpa terbatas ruang dan waktu melalui program
jaringan sekolah ini memungkinkan terjadinnya komunitas masyarakat informasi (knowledge-based
society) dalam lingkup sekolah. Dengan demikian, jaringan sekolah dapat
dikatakan sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan,
dan keterampilan komunitas sekolah yang pada akhirnya dapat membantu
meningkatkan mutu pendidikan. Itulah sebabnya, program jaringan sekolah menjadi
salah satu program yang menjadi fokus utama UNESCO untuk diterapkan di berbagai
negara di dunia. Bahkan ke depan diharapkan terjadi jaringan sekolah yang
tidak hanya terjadi dalam skala lokal (nasional), tapi dalam skala yang lebih
luas, yaitu regional dan internasional. Jadi, EdukasNet adalah program jaringan
sekolah yang dikembangkan oleh Pustekkom yang berfungsi sebagai 1) wahana
komunikasi lintas sekolah; 2) wadah sumber belajar; dan 3) wahana berbagii informasi
antar sekolah di Indonesia. Sebagai portal pendidikan, EdukasiNet dapat diakses
oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja melalui url: http://www.e-dukasi.net. Dengan tiga peran
utama tersebut, maka EdukasiNet dapat berfungsi atau dikatakan pula
sebagai jaringan sekolah (schoolnet).
Dengan demikian, EdukasiNet dapat berperan atau memilki
manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai Sumber Bahan
Belajar:
a. guru dan siswa dapat
memperoleh berbagai sumber bahan belajar yang meliputi bahan belajar yang
berkaitan dengan semua mata pelajaran untuk SD, SMP dan SMA, modul online,
pengetahuan populer, berita serta artikel pendidikan dengan cara mendownload
atau memanfaatkannya langsung dalam kelas;
b. siswa dapat menguji
kemampuan/kompetensi semua mata pelajaran yang dipelajarinya secara
online;
c. guru dapat memperoleh
informasi mengenai teknik dan tips dalam belajar dan membelajarkan siswa
d. guru dapat berbagi ilmu
dengan guru lain dengan cara mengirimkan karyanya berupa bahan belajar berbasis
web ke administrator EdukasiNet untuk di-upload;
2. Sebagai Sarana Komunikasi
dan Kolaborasi Lintas Sekolah
§ Sekolah
memperoleh ruang (space) untuk menampilkan web site sekolahnya
masing-masing sebagai sub domain EdukasiNet;
§ Guru dapat
berkomunikasi, berbagi ide dan pengalaman dengan sesama guru dari sekolah lain
di Indonesia secara online dengan memanfaatkan fasilitas forum guru (melalui
e-mail, millist atau chatting);
§ Guru dapat
mengirimkan ide, pengalaman, karya ilmiah atau berita pendidikan ke
adminstrator EdukasiNet untuk dipublish dalam feature artikel dan news
EdukasiNet;
§ Siswa dapat
berkomunikasi, berbagi ide dan pengalaman dengan sesama siswa dari sekolah lain
dengan memanfaatkan fasilitas forum siswa;
Fasilitas/Feature EdukasiNet
Sebagai upaya untuk memenuhi perannya sebagai jaringan
sekolah, EdukasiNet dilengkapi dengan feature seperti digambarkan dalam
diagram berikut:
class="fw_image_computer fwSizeProp" border=0
v:shapes="_x0000_i1025">
Sumber Bahan Belajar (Learning Resource)
EdukasiNet menyediakan sumber belajar yang dirancang secara
khusus dan dapat diakses dan atau download secara gratis. Sumber belajar ini
terdiri dari materi pokok, modul online, pengetahuan populer, serta teknik dan
tips mengajar.
§ Materi
Pokok, yaitu bahan belajar yang meliputi semua mata pelajaran untuk SD,
SMP, SMA atau yang sederajat dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
§ Modul
Online ini dirancang untuk siswa dan guru SMP-SMA Terbuka dalam versi
digital, sehingga mereka dapat mengambil/mencetak modul sesuai dengan
kebutuhan. Namun siapapun Pengguna dapat memanfaatkan modul ini seperti mereka.
§ Pengetahuan
Populer, berisikan informasi praktis yang dikemas dengan gaya yang khas dan
ringan. Topik yang disajikan dipilih yang populer dan bermanfaat bagi
masyarakat.
§ Uji
Kemampuan, berupa soal-soal latihan yang disusun berdasarkan
stpenggunar kompetensi yang ada pada kurikulum sekolah. Di sini Pengguna
(khususnya siswa SD, SMP dan SMA atau yang sederajat) dapat berlatih mencoba
sejauhmana penguasaan materi pelajaran di sekolah.
Interaksi Komunitas
Forum komunitas ini dirancang sebagai wahana tukar informasi
antar pengguna EdukasiNet. Guru, siswa, mahasiswa, orang tua, pakar/praktisi
atau siapapun yang peduli dengan pendidikan dapat bergabung secara aktif di
sini. Interaksi komunitas ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk
sebagai berikut:
Forum
Interaksi didalam forum ini dirancang untuk komunikasi antar
guru dengan guru lain, siswa dengan siswa lain, guru dengan siswa dalam bentuk
diskusi atau tukar informasi, pemikiran, saran, mata pelajaran, dan lainnya.
Chatting
Fasilitas ini memungkinkan pengguna dapat melakukan dialog
secara elektronik (chatting) secara langsung dengan pengguna lain di tempat
yang berbeda secara real time.
Info
Fitur ini menyediakan layanan berupa artikel, news, event,
dan web sekolah. secara lebih rinci, berbagai layanan dalam fitur ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Artikel
Fitur ini menyediakan layanan artikel yang lebih difokuskan
pada topik pendidikan dan informasi lainnya yang terkait dengan pendidikan.
Melalui fasilitas ini pengguna tidak hanya berkesempatan membacanya, tetapi
juga dapat men-downloadnya secara bebas dan gratis. Pengguna juga bisa
menyumbangkan buah pikiran/tulisan ini dan dikirim melalui administrator
EdukasiNet.
News
EdukasiNet menyediakaan fasilitas berita (news) yang
dirancang dari, oleh, dan untuk pengguna. Oleh karena itu partisipasi pengguna
sangat menentukan dinamika feature ini.
Kalender Kegiatan (Event)
Fitur ini menyajikan informasi/berita tentang
kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pengelola, ataupun oleh komunitas
EdukasiNet khususnya sekolah.
Web Sekolah
EdukasiNet menyediakan fasilitas informasi tentang sekolah
yang merupakan anggota (pengguna member) dari EdukasiNet. Informasi ini
tersimpan dalam aplikasi dan server EdukasiNet serta dapat diisi atau diedit
oleh sekolah yang menjadi anggota.
Disamping itu, EdukasiNet juga menyediakan fasilitas/feature
stpenggunar seperti download, search engine, frequently asked
question (FAQ), kontak kami (contact us), polling, webstat,
dan lain-lain.
Metodologi
Menurut Borg and Gall (1983), penelitian pengembangan merupakan
usaha untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan. Sementara itu Ibnu Suhadi (2001) mendefinisikan penelitian
pengembangan sebagai jenis penelitian yang ditujukan untuk menghasilkan suatu
produk hardware atau software melalui prosedur yang khas yang
biasanya diawali dengan analisis kebutuhan, dilanjutkan dengan proses
pengembangan dan diakhiri dengan evaluasi.
Mengikuti prosedur tersebut, sebagai langkah awal Pustekkom
telah mengadakan analisis kebutuhan akan bahan belajar berbasis web untuk
sekolah. Dari hasil analisis kebutuhan ini, maka mulai dikembangkan portal
EdukasiNet yang tidak hanya berisi bahan belajar, tetapi juga menyediakan forum
komunikasi dan layanan info.
Untuk pemanfaatannya di sekolah, studi kelayakan
dilaksanakan terlebih dahulu guna memilih sekolah rintisan yang nantinya akan
memanfaatkan portal ini. Selanjutnya pada sekolah rintisan tersebut Pustekkom
mengadakan orientasi pemanfaatan EdukasiNet. Sebagai tindak lanjut dari
kegiatan orientasi ini, Pustekkom melaksanakan studi ke sekolah tersebut untuk
mengetahui pemanfaatan EdukasiNet di sekolah serta kendala-kendala yang mungkin
dihadapi dalam memanfaatkan agar dapat dicarikan solusi pemecahannya. Dari
studi ini akan terjaring pula data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
pemanfaatan EdukasiNet di sekolah.
Instrumen yang digunakan meliputi kuesioner, pedoman
wawancara dan survey elektronik.
Angket
Instrumen ini digunakan untuk menjaring data dari guru dan
siswa tentang:
1) Pemanfaatan
fitur-fitur yang ada dalam EdukasiNet.
2) Cara pemanfaatan
bahan belajar (termasuk di dalamnya strategi, frekuensi, dan kendala).
3) Manfaat dan
keuntungan yang diperoleh guru serta siswa dalam memanfaatkan EdukasiNet.
4) Kendala-kendala yang
dihadapi guru maupun siswa dalam memanfaatkan EdukasiNet.
5) Harapan guru dan
siswa pada masa yang akan datang terhadap pemanfaatan EdukasiNet.
Pedoman Wawancara
Instrumen ini digunakan untuk menjaring data dari Kepala
Sekolah/Wakasek dan staf teknis (staf laboratorium komputer) tentang:
1) Kebijakan/komitmen
sekolah dalam memanfaatkan sumber belajar (termasuk di dalamnya EdukasiNet).
2) Manfaat dan
keuntungan yang diperoleh sekolah.
3) Kendala yang dihadapi
dalam memanfaatkan EdukasiNet, disamping menyangkut masalah kebijakan,
fasilitas, software, kesiapan SDM, dan kendala dari aspek teknis (dengan tenaga
teknis/unit IT sebagai sumber data).
4) Harapan sekolah pada
masa yang akan datang terhadap pemanfaatan EdukasiNet.
Survey Elektronik
EdukasiNet dirancang sedemikian rupa agar dapat melakukan
survey langsung secara elektronik. Dengan sistem seperti ini, perkembangan
EdukasiNet dapat terpantau secara otomatis..
Studi pemanfatan EdukasiNet secara langsung ke sekolah
dilakukan dengan cara petugas dari Pustekkom dengan didampingi petugas daerah
mengumpulkan data dan informasi dengan menggunakan instrumen angket dan pedoman
wawancara di sekolah tersebut.
Hasil Studi Pemanfaatan EdukasiNet di Sekolah
Hasil studi pemanfaatan EdukasiNet di sekolah dapat
dideskripsikan berdasarkan beberapa aspek temuan, yang meliputi: 1)
perkembangan jumlah pengunjung (pengguna hit) dan anggota (member);
2) perkembangan jumlah bahan belajar; 3) topik yang paling disukai pengguna; 4)
pendapat pengguna tentang EdukasiNet; 5) pemanfaatan EdukasiNet oleh
Guru/Siswa; 6) pola pemanfaatan bahan belajar EdukasiNet di sekolah; dan 7)
faktor-faktor pendukung dan penghambat pemanfaatan EdukasiNet di sekolah
Sampai dengan tanggal bulan Februari 2006, pengunjung
EdukasiNet telah mencapai 671.591 orang. Sementara anggota terdaftar telah
mencapai 6.934 orang, seperti digambarkan dalam diagram di bawah ini:
class="fw_image_computer fwSizeProp" border=0
v:shapes="_x0000_i1026">
Diagram Perkembangan Jumlah Pengunjung (user hit)
class="fw_image_computer fwSizeProp" v:shapes="_x0000_i1027">
Diagram Perkembangan Jumlah Anggota (Registered User)
Perkembangan Jumlah Bahan Belajar
Sampai dengan tahun 2005, jumlah bahan belajar yang terdapat
dalam portal EdukasiNet berjumlah 335 judul, seperti digambarkan dalam diagram
batang berikut:
class="fw_image_computer fwSizeProp" v:shapes="_x0000_i1028">
Pendapat Pengguna tenang EdukasiNet
Berdasarkan hasil polling elektronik, pengguna memberikan
appresiasi yang cukup positif terhadap EdukasiNet, seperti digambarkan dalam
diagram pie di bawah ini:
class="fw_image_computer fwSizeProp" border=0
v:shapes="_x0000_i1029">
Seperti terlihat dalam diagram di atas, pendapat pengguna
tentang portal EdukasiNet sebagian besar adalah baik (37%), baik sekali (33%),
cukup (20%) dan buruk (10%).
Pemanfaatan EdukasiNet oleh Guru / Siswa di Sekolah
Komitmen/kebijakan sekolah dalam memanfaatkan sumber
belajar (termasuk EdukasiNet); Sekolah pada umumnya telah memanfaatkan
berbagai sumber belajar antara lain media cetak, media audio, VCD pembelajaran,
CD Interaktif, dan ada juga diantaranya yang telah memanfaatkan layanan
internet. Namun untuk pemanfaatan EdukasiNet belum banyak diprogramkan oleh
sekolah. Sekolah masih dalam tahapan baru memperkenalkan EdukasiNet kepada para
guru dan siswa.
Pemanfaatan fitur-fitur EdukasiNet; Fitur yang
banyak dimanfaatkan adalah bahan belajar terutama materi pokok. Fitur lainnya
seperti interaksi komunitas dan info belum begitu banyak dimanfaatkan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut.
Perbandingan pemanfaatan Fitur EdukasiNet
Dari perbandingan pemanfaatan fitur EdukasiNet juga nampak
sekolah yang telah optimal memanfaatkan, kurang optimal, dan bahkan tidak
memanfaatkan sama sekali dengan alasan tertentu. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut:
No.
|
Lokasi
|
Keoptimalan Pemanfaatan
|
||
|
|
Optimal
|
Kurang
|
Tidak Memanfaatkan
|
1.
|
SMA Negeri 8 Pekanbaru
|
√
|
|
|
2.
|
SMA Negeri 1 Batam
|
|
√
|
|
3.
|
SMK Negeri 2 Bpenggunar Lampung
|
√
|
|
|
4.
|
SMA Muhammadiyah 1 Pontianak
|
√
|
|
|
5.
|
SMA Negeri 2 Tenggarong
|
|
|
√
|
6.
|
SMA Negeri 5 Makassar
|
|
|
√
|
7.
|
SMA Negeri 2 Ambon
|
√
|
|
|
8.
|
SMA Negeri 1 Jayapura
|
√
|
|
|
9.
|
SMA Negeri 1 Denpasar
|
|
√
|
|
10.
|
SMK Negeri 4 (Grafika) Malang
|
|
√
|
|
11.
|
SMA Negeri 5 Surabaya
|
|
√
|
|
12.
|
SMA Negeri 4 Semarang
|
|
√
|
|
13.
|
SMA Negeri 2 Purwokerto
|
|
√
|
|
14.
|
MAN 2 Ciamis
|
|
√
|
|
15.
|
SMA Negeri 2 Cirebon
|
|
√
|
|
16.
|
SMA Negeri 2 Yogyakarta
|
|
√
|
|
17.
|
SMA Negeri 1 Cipocok Jaya, Serang
|
|
√
|
|
Dari tabel tersebut sekolah yang memanfaatkan EdukasiNet
secara optimal hanya 5 sekolah dari 17 sekolah rintisan yang dipantau, 2
sekolah tidak memanfaatkan dengan alasan teknis, dan 10 sekolah pemanfaatannya
masih kurang optimal. Pemanfaatan EdukasiNet oleh sekolah juga kebanyakan masih
dimanfaatkan oleh guru daripada siswa. Dari total responden guru (170
responden) baru 105 orang responden (± 62%), responden siswa hanya 61 orang
responden (±45%) yang telah memanfaatkan dari total responden siswa sebanyak
136 orang. Perbandingan guru yang memanfaatakan EdukasiNet dan
perbandingan siswa yang memanfaatkan EdukasiNet dapat digambarkan dalam diagram
pie seperti di bawah ini:
class="fw_image_computer fwSizeProp" border=0
v:shapes="_x0000_i1030">
Rendahnya pemanfaatan EdukasiNet terutama oleh siswa karena
kurangnya sosialisasi terhadap mereka tentang EdukasiNet. Sebagai akibat
banyaknya responden siswa yang belum tahu tentang EdukasiNet, maka data tentang
motivasi dan minat siswa memanfaatkan EdukasiNet belum banyak terjaring. Namun
apabila dilihat dari frekuensi pemanfaatan EdukasiNet, dapat sedikit ditarik
kesimpulan bahwa minat dan motivasi siswa dalam memanfaatkan EdukasiNet masih
terbilang kurang.
Pola pemanfaatan bahan belajar dalam EdukasiNet (strategi
dan frekuensi)
Cara pemanfaatan bahan belajar belum dijadwalkan secara
khusus. strategi yang digunakan ada yang terpisah (43%) dan terintegrasi
(57%). Penerapan strategi yang terpisah antara lain kalau ada waktu/jam belajar
kosong siswa diminta untuk memanfaatkan EdukasiNet di laboratorium komputer. Di
samping itu, untuk bahan pengayaan siswa diminta mencari bahan berkenaan dengan
materi yang sedang dipelajari di internet, salah satunya di EdukasiNet.
Frekuensi pemanfaatan dalam sebulan juga cukup rendah. Hampir seluruh
responden (± 99%) memanfaatkan dalam sebulan < 5 kali. Siswa dalam
memanfaatkan EdukasiNet juga apabila ada tugas dari guru.
class="fw_image_computer fwSizeProp" v:shapes="_x0000_i1031">
Gambar 4. Strategi Pemanfaatan EdukasiNet
Penerapan strategi yang terintegrasi antara lain dengan
penugasan (sebesar 50%), presentasi dan diskusi (sebesar 17%), dan pada saat
praktikum di laboratorium komputer (sebesar 33%). Pola penugasan yaitu
dengan memberikan tugas kepada siswa dimana bahannya mereka diminta untuk
mencarinya di EdukasiNet. Penerapan pola presentasi dan diskusi, guru
mendownload materi yang ada di EdukasiNet dan mempresentasikannya di depan
siswa. Setelah itu, guru meminta siswa untuk mendiskusikan materi yang baru
dipelajarinya itu. Penerapan di laboratorium komputer, pada saat praktikum mata
pelajaran TI di laboratorium komputer, guru sekalian menugaskan mereka untuk
membuka EdukasiNet.
class="fw_image_computer fwSizeProp" v:shapes="_x0000_i1032">
Gambar 5. Perbandingan pola pemanfaatan terintegrasi
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi pemanfaatan EdukasiNet
(pendukung maupun penghambat)
Banyak faktor yang mempengaruhi pemanfaatan EdukasiNet di
sekolah, antara lain faktor lingkungan (institusi penyelenggara pendidikan
dalam hal ini sekolah), faktor siswa, faktor guru, dan faktor teknologi
(meliputi komputer dan perangkatnya serta jaringan internet). Faktor-faktor
tersebut bisa mendukung, bisa juga menjadi penghambat pemanfaatan EdukasiNet di
sekolah.
Pengaruh faktor-faktor tersebut berdasarkan hasil studi
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Faktor lingkungan
(institusi penyelenggara pendidikan dalam hal ini sekolah)
Dari hasil studi ke sekolah rintisan, hanya 5 sekolah yang
telah memanfaatkan secara optimal. Hal ini karena didukung oleh kebijakan dan
komitmen dari masing-masing sekolah tersebut. Sekolah mulai memprogramkan
pemanfaatan EdukasiNet sebagai salah satu sumber belajar. Sekolah mengusahakan
jalinan kerjasama dengan instansi terkait agar fasilitas komputer di sekolahnya
terkoneksi dengan internet.
Beberapa sekolah yang pemanfaatannya kurang optimal, karena
mereka kurang mensosialisasikan pemanfaatan EdukasiNet kepada guru maupun
siswa. Di samping itu sekolah masih menganggap pemanfaatan internet khususnya
EdukasiNet masih dianggap barang mahal karena membutuhkan biaya yang tidak
sedikit.
Sementara itu pada sekolah yang tidak memanfaatkan
disebabkan karena kerusakan teknis, pihak sekolah kurang mengupayakan perbaikan
pada kerusakan tersebut dengan alasan kurangnya SDM yang bisa menangani tentang
IT, ataupun alasan biaya perbaikan yang tinggi.
b. Siswa
Siswa belum banyak yang memanfaatkan EdukasiNet
disebabkan karena kurangnnya sosialisasi kepada mereka tentang EdukasiNet.
c. Guru
Guru berperanan penting dalam pemanfaatan EdukasiNet.
Sebagai contoh, siswa masih belum banyak yang memanfaatkan EdukasiNet, karena
kurangnya sosialisasi guru kepada siswa tentang EdukasiNet. Di samping itu
kesadaran guru tentang manfaat EdukasiNet masih kurang. Hal ini kemungkinan
juga masih banyak guru yang belum bisa mengoperasikan komputer apalagi
internet. Bahkan dari hasil studi diketahui juga beberapa kasus di sekolah,
guru-guru senior belum bisa menerima bahan belajar jenis ini. Mereka sulit
menerima perubahan.
Bagi mereka yang telah memanfaatkan, karena mereka merasakan
adanya manfaat dalam menggunakan EdukasiNet, antara lain:
1) memudahkan guru maupun siswa dalam mencari sumber belajar
alternatif,
2) bagi siswa dapat memperjelas materi yang telah
disampaikan oleh guru, karena disamping disertai gambar juga ada animasi yang
menarik,
3) dapat berlatih soal dengan memanfaatkan uji kompetensi,
4) cara belajar lebih efisien,
5) wawasan bertambah,
6) meringankan dalam membuat contoh soal,
7) mengetahui dan mengikuti perkembangan materi dan
info-info lain yang berhubungan dengan bidang studi,
8) membantu siswa dalam mempelajari materi secara individu
selain di sekolah,
9) membantu siswa melek TIK.
d. Teknologi
Selain ketiga faktor diatas, faktor teknologi juga merupakan
faktor yang sangat menentukan pemanfaatan EdukasiNet di sekolah. Faktor
teknologi merupakan faktor yang harus ada dengan memenuhi stpenggunar minimal
yang dipersyaratkan baik berkaitan dengan peralatan, infrastruktur, pengoperasian
dan perawatannya.
Beberapa sekolah yang kurang optimal dan sekolah yang tidak
memanfaatkan EdukasiNet disebabkan juga oleh faktor ini. Fasilitas komputer
yang terkoneksi dengan internet jumlahnya belum memadai bila dibandingkan
dengan jumlah siswa maupun guru. Disamping biaya yang mahal, SDM yang
menanganinya masih kurang, terutama berkaitan dengan kerusakan/gangguan pada
peralatan maupun jaringan.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dalam pemanfaatan
EdukasiNet di lapangan (sekolah) ditemui beberapa kendala antara lain:
1. akses lama, dan
apabila bisa dibuka terkadang hanya muncul judulnya saja, isi tidak berhasil
ditampilkan,
2. kesulitan mengatur
waktu pemanfaatan, karena jam belajar terlalu padat,
3. biaya untuk jaringan
masih mahal,
4. jaringan sering
terganggu,
5. pada saat download
materi sering tidak dapat dilakukan dengan sempurna karena ada frame-frame yang
tidak berhasil diambil/dicetak,
6. kemauan belajar guru
senior untuk memanfaatkan EdukasiNet agak kurang terutama dalam menerima ilmu
baru,
7. masih ada yang belum
terbiasa menggunakan internet,
8. masih terbatasnya
fasilitas komputer yang terkoneksi dengan internet di beberapa sekolah,
9. kurangnya tenaga IT,
bahkan ada yang masih tergantung teknisi dari luar, hal ini berakibat apabila
terjadi kerusakan pada jaringan (seperti yang terjadi di 2 sekolah: SMAN 2
Tenggarong dan SMAN 5 Makassar), tidak cepat tertangani.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan beberapan hal,
antara lain:
1. Pemanfaatan
EdukasiNet di sekolah
Walaupun presentasinya masih rendah (62%), guru responden
telah memanfaatkan portal EdukasiNet dalam pembelajaran. Namun sebagian besar
responden siswa (55%) mengaku belum memanfaatkan EdukasiNet. Rendahnya
pemanfaatan EdukasiNet disebabkan oleh berbagai hal, antara lain, karena
kurangnya sosialisasi.
2. Pola Pemanfaatan
Pada sekolah-sekolah yang telah memanfaatkan EdukasiNet,
terdapat tiga pola pemanfaatan yaitu pola penugasan, presentasi dan
diskusi, serta praktikum di laboratorium.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan EdukasiNet di
sekolah
Faktor-faktor pendukung dalam pemanfatan EdukasiNet antara
kebijakan kepala sekolah, ketersediaan akses, antusiasme guru dan siswa, serta
adanya dukungan tenaga TI di sekolah. Sedangkan kendala yang ditemukan antara
lain:
a. akses dan download materi yang lamban
d. sering terganggunya
jaringan internet,
e. biaya jaringan internet
masih relatif mahal,
f. kurangnya
tenaga IT
g. terbatasnya fasilitas
komputer di beberapa sekolah,
h. beberapa guru ada
yang masih belum terbiasa memanfaatkan internet,
i. kurangnya
sosialisasi kepada siswa tentang pemanfaatan EdukasiNet.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat diajukan dari hasil studi untuk
perbaikan dan penyempurnaan EdukasiNet pada masa yang akan datang antara lain:
1. Bahan belajar agar
dilengkapi yang meliputi semua mata pelajaran dan jenjang sekolah. Perlu
ditambah juga materi untuk SMK.
2. Tampilan utama dibuat
lebih menarik.
3. Sosialisasi tidak
hanya dilakukan terhadap guru, tetapi juga kepada siswa, karena banyak siswa
yang belum tahu tentang EdukasiNet. Pada saat sosialisasi terhadap guru maupun
siswa perlu ditekankan pentingnya pemanfaatan EdukasiNet dalam rangka
meningkatkan mutu pembelajaran.
4. Akses dan proses
download materi agar lebih dipermudah dan cepat.
5. Lebih interaktif, dan
bila memungkinkan menyediakan laboratorium maya sehingga siswa dapat melakukan
percobaan sendiri.
6. Perlu ditambah contoh
soal-soal untuk Ujian Nasional dan SPMB berikut penyelesainnya.
7. Untuk meningkatkan
keoptimalan pemanfaatan EdukasiNet baik oleh sekolah, guru, dan siswa ada
semacam take and give. Misalnya saja ada perlombaan penyusunan bahan belajar
atau penulisan artikel. Bagi yang memenangkan perlombaan tersebut, selain
mendapatkan insentif, bahan belajar dan artikelnya dimuat di EdukasiNet. Bisa
juga sering diadakan pertemuan bagi pengguna EdukasiNet untuk mendiskusikan
hal-hal berkaitan dengan penyempurnaan EdukasiNet.
DAFTAR PUSTAKA
Borg W.R. and Gall M.D. (1983). Educational Research: An
Introduction, 4 th edition. London:
Longman Inc.
Ibnu Suhadi. (2001). Kebijakan Penelitian Perguruan. Malang: Lemlit UNM.
Kamarga, Hanny. (2002). Belajar Sejarah melalui
e-learning; Alternatif Mengakses Sumber Informasi Kesejarahan. Jakarta: Inti Media.
Purbo, Onno W. (2002). Teknologi e-learning Berbasis PHP
dan MySQL: Merencanakan dan Mengimplementasikan Sistem e-learning. Jakarta: Gramedia.
Pustekkom, Depdiknas. (2005). Buku Panduan Pemanfaatan
EdukasiNet. Jakarta:
Pustekkom.
Pustekkom, Depdiknas (2005). Hasil Lokakarya
EdukasiNet, Bogor
23 – 25 November 2005.