e-Journal
Solusi pengembangan ilmu
pengembangan dan pengelolaan ilmu|1
Masyarakat berbasis pengetahuan ditetapkan
pemerintah sebagai misi kebijakan strategi nasional yaitu mewujudkan
masyarakat Indonesia yang cerdas, kreatif, dan kompetitif dalam
peradaban berbasis pengetahuan. Tahap implementasinya antara lain lewat
penguasaan pengetahuan, peningkatan kemampuan pengambil keputusan untuk
menyerap pengetahuan, menambah anggaran pendidikan, meningkatkan
kurikulum pro-pengetahuan, dan membangun sistem birokrasi yang
merangsang masyarakat berkreasi dan berinovasi.
Untuk
peningkatan investasi penelitian serta pengembangan ilmu dan teknologi
maka diperlukan pengelolaan pengetahuan yang tepat. Pengelolaan
pengetahuan (knowledge management) adalah upaya bagaimana manusia dapat mengumpulkan aset pengetahuan (knowledge asset)
dan kemudian menggunakannya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
Dengan demikian maka teknologi informasi dan komunikasi sangat berperan
besar dalam membuat masyarakat menjadi pintar. Hal inilah yang merupakan
dasar bagi terciptanya masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).
Upaya pemgembangan ilmu dilakukan melalui pertukaran pengetahuan dengan
mudah dan cepat yang pada gilirannya akan membuat pengetahuan terus
berkembang. Jadi pengelolaan pengetahuan dalam pengertiannya adalah
suatu upaya untuk menyebarkan, mempercepat pertukaran dan memanfaatkan
pengetahuan.
Dengan
pengelolaan ilmu yang tepat di dunia pendidikan, maka akan meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia. Kualitas sumber daya manusia (SDM) sangat
dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Melalui pendidikan, kegiatan
penelitian, dan penulisan karya-karya ilmiah, akan membantu terciptanya
suatu masyarakat berbasis pengetahuan. Penulisan karya-karya ilmiah, dan hasil penelitian tersebut tentunya membutuhkan
suatu wadah publikasi yang dapat mengakomodasi secara cepat, merata dan
mudah diperbarui. Hal ini dimaksudkan agar informasi ilmiah yang
terkandung di dalamnya dapat tersampaikan ke masyarakat luas sebagai
upaya pemberdayaan dan peningkatan mutu SDM khususnya dalam dunia
pendidikan.
Seiring
dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, maka publikasi
atau penyebaran informasi yang semula melalui kertas (cetak/hard-copy) kini mulai berganti menjadi bentuk elektronik (soft-copy). Perubahan teknologi ini membuka peluang besar bagi penyebaran informasi ilmiah tersebut, terutama jika dapat diakses secara online dan
dibangun pusat informasinya. Pusat informasi yang dibangun selain
berfungsi menampilkan juga dapat menampung kiriman karya ilmiah secara online dari user/pengguna
dengan syarat dan kondisi yang dapat diatur secara fleksibel. Kemampuan
dan kemudahan teknologi tersebut memberi peluang yang sangat luas bagi
terbangunnya pusat publikasi karya ilmiah berbasis TIK atau akan kita
sebut sebagai e-journal. Dan demikian, akan memberi peluang
bagi peningkatan mutu sumber daya manusia dengan memberi kemudahan dalam
memperoleh ilmu pengetahuan tersebut.
tik, Jurnal Konvensional dan e-journal|2
Peran Teknologi Informasi Komunikasi
Dalam pengelolaan pengetahuan, terdapat istilah explicit knowledge
yaitu hasil pengetahuan yang telah berwujud seperti tugas akhir,
skripsi, thesis, laporan penelitian, buku dan semacamnya, serta tacit knowledge berupa pengetahuan yang masih tersimpan dalam kepala pemiliknya. Internet merupakan platform yang amat menunjang pertukaran tacit knowledge, sedangkan manajemen explicit knowledge akan ditunjang oleh pengembangan online information dengan konsekuensi proteksi pengetahuan, seperti hak atas kekayaan intektual (HAKI), hak cipta dan paten harus diperketat.
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) memungkinkan pekerjaan dilakukan tanpa
atau dengan sedikit sekali campur tangan manusia. TIK juga mempermudah
dan mempercepat perekaman, pengorganisasian, editing, penelusuran
kembali, penyebaran, dan sharing, informasi dan pengetahuan serta sumber-sumbernya (termasuk manusia) dalam bentuk multiformat: tacit, explicit; teks,
audio, video, audio-visual, dsb.; tanpa memandang bidang ilmu dan
kegiatan. Hal ini memacu terciptanya masyarakat pengetahuan (knowledge society) yang
demokratis. Siapa saja dapat memiliki akses ke sumber-sumber informasi
dan pengetahuan, dan bisa dengan mudah mempublikasikan karyanya di
Internet. Siapa saja tanpa memandang status sosial ekonominya bisa
berpartisipasi dalam suatu kelompok diskusi online. Tiap individu
menjadi semakin mudah untuk melakukan multi-tasking (beberapa
tugas dalam waktu yang sama hanya melalui satu komputer). TIK juga
memudahkan orang untuk berfikir dan menuangkan gagasannya secara
multi-format dan non-linear. Kemampuan TIK ini juga meningkatkan percepatan cross-breeding informasi
dan pengetahuan yang bukan lagi dalam disiplin atau bidang kehidupan
yang sama, tetapi juga secara intra dan bahkan inter disiplin atau
bidang kehidupan.
Jurnal Konvensional
Jurnal (journal)
sebagai salah satu hasil pengetahuan yang terwujud dan terangkum dalam
tulisan-tulisan ilmiah memungkinkan siapa saja yang mempunyai karya
tulis dapat memasukkan karyanya. Jurnal yang kita kenal biasanya berupa buletin atau majalah ilmiah yang diterbitkan oleh institusi tertentu. Siapapun yang ingin mempublikasikan hasil karya ilmiahnya harus mengirim ke intitusi tersebut untuk dipublikasikan. Namun
terdapat kelemahan dalam jurnal konvesional tersebut yaitu, terbatasnya
karya ilmiah yang akan dimuat sehingga membuat karya ilmiah yang
diterima harus diseleksi terlebih dahulu dan terbatasnya pendanaan dalam
penerbitan jurnal tersebut karena publikasi tersebut harus dicetak
dalam bentuk buletin atau majalah yang sangat jelas apabila semakin
banyak oplah cetakan biayapun bertambah. Ini membuat jurnal
konvensional tidak dapat terbit secara berkala dalam waktu yang singkat
sehingga jelas membatasi tersampaikannya karya ilmiah tersebut termasuk
yang tidak lolos seleksi atau tidak dimuat agar dapat dibaca oleh orang
lain sebagai wujud pemberdayaan sumber daya manusia.
e-Journal
e-journal atau jurnal elektronik adalah solusi yang dapat diterapkan dalam mengatasi masalah tersebut. e-Journal
secara sederhana dapat diartikan sebagai penyampaian informasi dan
komunikasi atau jurnal secara online. e-Journal menyediakan seperangkat
alat yang dapat memperkaya nilai suatu jurnal konvensional (terbitan dan
kajian secara mendalam) sehingga dapat menjawab tantangan globalisasi.
e-journal tidak berarti menggantikan model jurnal konvensional, tetapi
memperkuat jurnal tersebut melalui pengelolaan penulis, karya tulis dan
tanggapan atas karya tersebut, bahkan sampai pada tingkat mendiskusikan
secara tak terbatas.
Karakteristik e-Journal adalah pertama,
memanfaatkan teknologi elektronik dimana antara penerbit, penulis dan
pembaca dapat saling berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa
dibatasi oleh hal-hal yang bersifat protokoler. Kedua, memanfaatkan keunggulan TIK (komputer dan jaringan komputer). Ketiga,
data karya tulis disimpan secara mandiri sehingga dapat diakses kapan
saja dan dimana saja bila penerbit, penulis dan pembaca memerlukannya.
Kelebihan e-Journal
Kompresi Data
Ini
adalah kelebihan terbesar dari bentuk digital. Dengan asumsi sebuah
keping CD yang kapasitasnya 700 MB dapat memuat buku dengan ketebalan
lebih dari 4 ribu halaman. Jika dalam sebuah server jurnal online
mempunyai kapasitas HardDisk sebesar 40 GB maka server jurnal tersebut
dapat memuat setara 228 ribu halaman buku dalam format pdf atau sama
dengan 345 jilid kamus bahasa Inggris-Indonesia, tiap jilid setebal 660
halaman, total berat 345 kg, yang jika disusun berjajar membutuhkan
ruang sepanjang 15m.
Lebih ringan
Data yang telah dikompresi akan jauh lebih ringan dan akan lebih mudah membawa sekeping CD daripada membawa 6 kamus bahasa Inggris-Indonesia yang mempunyai berat 6 kg.
Mudah untuk untuk publikasi, diakses dan disalin
Dimasa
lampau jika menginginkan karya tulis agar dapat dimuat dalam sebuah
jurnal ilmiah membutuhkan waktu, tenaga dan fikiran yang besar. Kita
harus mengirimkan ke penerbit dalam bentuk cetakan dengan mengantarkan
langsung atau mengirimkan lewat pos, kemudian kita masih harus menunggu
beberapa minggu untuk mengetahui karya tulis kita dimuat atau tidak. Setelah
terbit pun jurnal ilmiah tersebut kebanyakan beredar pada kalangan
terbatas saja, dan untuk menyalinnya kita perlu biaya tambahan baik
harus beli jurnal tersebut atau menfotokopinya. Dengan
kelebihan e-Journal tidak perlu harus mencetaknya terlebih dahulu cukup
diketik dan disimpan dalam bentuk file, akses internet yang hanya keluar
uang Rp. 3.500 per jam (jika yang didapat lebih dari 1 karya tulis uang
tersebut jauh lebih murah), tinggal buka e-Journal, upload file karya imiah yang dinginkan dan tunggu konfirmasi paling lambat 1 x 24 jam sudah dapat mengetahui karya yang dikirim diterbitkan
atau tidak. Selanjutnya jika karya tulis yang dikirim dimuat sudah
pasti jutaan orang diseluruh dunia mempunyai kesempatan membaca karya
ilmiah tersebut tanpa terbatasi.
Kelemahan e-Journal
Semakin
banyaknya informasi tersedia secara online, memberikan efek positif
bagi dunia pendidikan dan penelitian. Namun hal ini tidak terlepas dari
berbagai kendala yang perlu diwaspadai oleh pengguna internet.
Keamanan Data
Masalah utama pemakai internet adalah kemanan data. Serangan virus, spamming mail merupakan ancaman pertama begitu kita online di internet. Virus dapat menghapus data di harddisk, merusak file dan mencuri informasi pribadi.
Hak cipta
Karya ilmiah yang dibuat online
seringkali dijiplak oleh pihak lain tanpa seijin pemiliknya.
Kalimat-kalimat pada suatu artikel dikutip tanpa menyebutkan referensi
asalnya. Ada juga pihak tak bertanggung jawab yang memakai material di
internet, tapi menghapus nama pengarangnya, atau sumber asli artikel
tersebut. Seolah-olah artikel itu adalah karyanya sendiri. Hal-hal ini
dapat dikategorikan kejahatan intelektual, dan merugikan penulis asli
tulisan tersebut.
Kendala teknis untuk artikel yang hanya tersedia versi cetak
Tidak
semua jurnal tersedia dalam bentuk elektronik. Terutama untuk artikel
yang diterbitkan sebelum tahun 1990, seringkali hanya tersedia versi
cetak. Misalnya jurnal ilmiah IEEE Trans. On Pattern Analysis and Machine Intelligence
(PAMI), kalau dilihat di situs http://www.computer.org/tpami hanya
menyediakan versi elektronik mulai tahun 1988. Artikel-artikel yang
sudah tua juga masih tersedia dalam wujud kertas. Namun dewasa ini,
sudah ditemukan teknologi scanner yang mampu men-scan satu halaman dokumen dalam waktu kurang dari 1 detik, dan langsung dikonversikan ke format PDF seperti “ScanSnap” produk Fujitsu, yang sudah termasuk di dalamnya software Adobe Acrobat untuk mengkonversikan hasil scan ke dalam format PDF (Nugroho, 2004).
Selain masalah-masalah tersebut diatas masih banyak hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam meng-online-kan informasi. Pada pembahasan berikut akan diuraikan bagaimana membangun sebuah E-Journal.
bagaimana membangun e-journal|3
Untuk membangun e-Journal sebenarnya tidaklah membutuhkan biaya yang mahal. Berikut beberapa hal yang perlu dipenuhi untuk membangun E-Journal.
Sumber daya manusia
Dalam hal ini sumber daya manusia dapat dibagi menjadi 1) Pengguna, yaitu orang-orang yang menggunakan TIK atau produk informasi. 2) Pengembang, yaitu orang-orang yang mengembangkan dan/atau meng-operasikan TIK tersebut.
Ketersediaan sumber daya manusia ini sangat penting karena mendukung keberlangsungan e-Journal yang akan dibangun. Jika kita tidak memilki minimal 1 orang yang ahli dalam pengelolaan sistem TIK, maka keberlangsungan e-Journal tersebut tidak dapat terjamin. Tugas
dari SDM tersebut adalah menjaga tranformasi data yang terjadi antara
pengguna dengan sistem, memberi otentifikasi pengguna, membackup data,
menjaga data dari serangan virus dan menjaga keberlangsungan sistem yang
berjalan.
Perangkat keras
Kebutuhan perangkat keras sebenarnya tergantung dari keseriusan lembaga atau institusi dalam membangun e-Journal tersebut. Jika memang memiliki keseriusan maka diperlukan biaya yang cukup mahal. Sebagai gambaran untuk membangun e-Journal diperlukan minimal 1 buah komputer server dengan perkiraan harga Rp. 20 jutaan, koneksi
internet 24 jam dengan perkiraan termurah adalah Rp. 3 jutaan perbulan,
dan adanya jaringan komputer lokal (LAN) agar pengguna dapat lebih
mudah mengakses. Sebenarnya dengan perkiraan biaya tersebut
bagi lembaga atau institusi besar seperti perguruan tinggi atau
universitas adalah harga yang murah jika dibandingkan dengan manfaat
yang akan diterima.
Idealnya memang setiap Perguruan Tinggi memiliki Server sendiri dan komputer workstation yang terintegrasi dengan jaringan lokal (LAN). Server digunakan sebagai komputer pusat penampungan dan pengelola data, sedang komputer workstation digunakan sebagai komputer akses data.
Perangkat lunak
Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membangun e-Journal dapat diperoleh secara gratis di internet. Saat ini telah tersedia ratusan software gratis yang berfungsi sebagai Sistem Manajemen Konten (Content Management System). Karena tersedia cukup banyak maka tinggal memilih dan men-download salah satu software tersebut yang sesuai dengan karakteristik lembaga yang membutuhkan. Salah satu site yang menerapkan Content Management System (CMS) dan penulis ikut mengembangkan adalah contohnya www.tpunesa.net. Site ini menggunakan software moodle yang terfokus pada Sistem Management Belajar atau yang biasa disebut LMS (Learning Management System) atau juga www.m2-s.net yang menggunakan CMS Mamboo opensource. Telah terbukti software gratis tersebut mampu memenuhi kebutuhan dalam mempublikasikan dan mengelola informasi sesuai yang diinginkan.
Berikut contoh-contoh software gratis (opensource) yang selain gratis dapat dirubah sesuai dengan sistem kita secara bebas;
· Moodle opensource pengelola e-learning
· Claroline opensource pengelola e-learning
· Mamboo opensource content management system
· Joomla opensource content management system
· WordPress opensource blog (jurnal harian)
· Xoops opensource content management system
· PHPNuke opensource content management system
Perangkat Pendukung
Perangkat pendukung disini adalah perangkat yang dibutuhkan agar e-Journal yang dibangun dapat diakses secara luas yaitu, Domain Name dan Hosting. Artinya e-Journal tersebut memerlukan nama domain agar dapat diakses secara luas. Nama domain tersebut dapat diperoleh dari penyedia jasa domain (provider) yang saat ini sudah banyak tersedia hanya dengan sekitar kurang lebih Rp. 200 ribu pertahun. Disamping domain name juga diperlukan hosting atau tempat untuk meletakkan sistem e-Journal tersebut. Penyedia
jasa hosting saat ini juga telah berkembang pesat sehingga sangat mudah
mencarinya dan memilih mana yang lebih menguntungkan. Perkiraan biaya hosting yang harus ditanggung adalah sekitar kurang lebih Rp.
700 ribuan untuk kapasitas 100 MB selama 1 tahun. Jika institusi atau
lembaga telah memiliki server mandiri maka hosting tersebut dapat
diabaikan.
Untuk mengatasi masalah keterbatasan dana yang dianggarkan dalam membangun e-Journal, berikut adalah tips-nya:
a. Sediakan 1 orang tenaga ahli dalam sistem dan hadware khususnya sistem web. Perkiraan biaya gaji tenaga tersebut mungkin sekitar Rp.1.500.000 perbulan atau sebesar Rp.18.000.000 pertahun. Atau dapat menggunakan tenaga pengelola sistem lepas. Tenaga tersebut bekerja dari luar fisik institusi tersebut dengan biaya gaji yang dikeluarkan adalah bisa sampai separuhnya. Namun
terdapat resiko atas kerahasiaan data-data yang kita miliki sebab
biasanya tenaga seperti itu tidak hanya mengelola 1 sistem saja, tapi
bisa dari beberapa lembaga/institusi atau bahkan perusahaan.
b. Gunakan
hanya domain dan hosting diluar tanpa harus membeli server sendiri
dengan begitu biaya yang harus dikeluarkan sekitar kurang lebih Rp.
3.500.000 pertahun untuk kapasitas 1 GB yang setara dengan 5500 halaman.
c. Gunakan akses putus hanya pada saat mengirim atau mengambil data. Cara seperti ini dapat menggunakan fasilitas jaringan telkomnet instan atau akses berlangganan. Ini dapat mengatur besar biaya yang harus kita keluarkan.
renungan|4
Untuk membangun e-Journal
sangat mudah dan murah jika dibandingkan dengan manfaat dan kemudahan
apa yang nantinya diperoleh. Dengan membangun e-Journal, ilmu dapat
dengan mudah dan cepat berkembang luas kepada masyarakat sehingga dapat
mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society) dan meningkatkan mutu SDM Indonesia.