Akhirnya, setelah
menunggu 14 tahun, Indonesia bisa kembali menjejakkan kaki di final
sepak bola SEA Games. Kini tinggal selangkah lagi Pasukan Garuda Muda
bisa mengakhiri dahaga negeri ini akan medali emas cabang olahraga
terpopuler di tanah air itu, yang terakhir diraih pada SEA Games 1991 di
Manila, Filipina.
Tiket final tersebut direbut setelah tim asuhan Rahmad Darmawan tampil prima dalam semifinal tadi malam dengan membekuk Vietnam 2-0 (0-0) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Duet lini depan asal Papua, Patrich Wanggai dan Titus Bonai, kembali menjadi penentu kemenangan.
Wanggai memecah kebuntuan melalui free kick pada menit ke-60. Pada menit ke-88, lewat aksi individu yang gemilang, Tibo –sapaan akrab Titus Bonai– menggandakan keunggulan. Itulah gol kelima Wanggai dan keempat bagi Tibo selama perhelatan SEA Games XXVI/2011 ini.
Final terakhir Merah Putih terjadi pada SEA Games 1997, yang kala itu juga berlangsung di Jakarta. Sayang, saat itu tim asuhan Henk Wullems tersebut ditundukkan Thailand lewat adu penalti.
Dua asisten Rahmad sekarang, Widodo Cahyono Putro dan Aji Santoso, merupakan pilar timnas 1997. Keduanya juga bermain di SEA Games 1991 bersama asisten Rahmad lainnya, Eddy Harto, yang bertindak sebagai pelatih kiper.
Di final yang akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) besok malam, Megi Melgiansyah dkk akan kembali bentrok dengan Malaysia. Saat yang tepat untuk membayar lunas utang kekalahan di laga terakhir penyisihan grup pada 17 November lalu.
Kemenangan atas Malaysia yang juga juara bertahan besok malam sekaligus bakal menyempurnakan gelar juara umum SEA Games XXVI/2011 yang sudah dipastikan diraih kontingen Indonesia kemarin sore.
Secara keseluruhan, laga semifinal melawan Vietnam merupakan penampilan terbaik skuad Merah Putih selama SEA Games ini. Selama 90 menit para pemain tampil kompak, disiplin, dan penuh determinasi. Mereka seperti tersengat kekalahan oleh Malaysia dalam laga terakhir meski pada duel tersebut Merah Putih bisa dibilang tampil dengan tim kedua.
Pressing yang ketat juga membuat Vietnam nyaris tanpa mendandapatkan satu pun peluang berarti sepanjang pertandingan. Sebaliknya, sejak awal babak pertama hingga menjelang laga berakhir, Indonesia memperoleh banyak kesempatan membobol gawang tim finalis SEA Games 2009 itu.
’’Pertandingan menarik. Kami memperagakan pressing football. Cepat dan tidak memberikan kesempatan kepada lawan untuk mengembangkan permainan. Ini penampilan terbaik tim selama ini,’’ kata Rahmad.
Dua tim langsung tancap gas sejak peluit kick off dibunyikan wasit asal Korea Selatan Kim Jong Hyeok. Skuad Garuda Muda langsung membombardir pertahanan Vietnam. Beberapa peluang didapat Egi Melgiansyah dkk, tapi masih mampu digagalkan kiper Tran Buu Ngoc. Pada babak kedua, tensi pertandingan tetap tinggi. Berkali-kali pemain dua tim beradu badan. Kepala kapten Vietnam Pham Than Luong bahkan bocor dan harus diperban.
Meski puas, Rahmad mengakui konsekuensi laga ketat tersebut adalah stamina anak buahnya terkuras. ’’Mudah-mudahan ini tidak akan menjadi antiklimaks di final nanti,’’ lanjut Rahmad.
Untuk kembali menghimpun tenaga menyongsong laga penentuan melawan Malaysia besok malam, hari ini timnas tidak akan melakukan latihan. Timnas hanya bakal melakukan recovery training di area hotel. ’’Saya mohon media juga bantu kita dengan tidak mengangkat tim ini terlalu tinggi karena kita belum juara. Kita belum mengalahkan Malaysia (di final),’’ beber Rahmad.
Winger Oktovianus Maniani yang hadir dalam jumpa pers mengatakan, di laga tadi malam dirinya dan rekan-rekan bisa menjalankan instruksi pelatih dengan bagus. ’’Tapi, kita harus tampil lebih baik lagi di final melawan Malaysia,’’ kata Okto.
Sementara itu, pelatih Vietnam Falko Gerd Gotz mengucapkan selamat kepada Indonesia. ’’Selamat kepada Indonesia. Mereka bermain sangat bagus dan layak menang,’’ kata Falko.
Pelatih asal Jerman itu mengatakan, timnya kewalahan menghadapi tekanan bergelombang yang terus dilakukan Egi Melgiansyah dkk. ’’Kami tertekan oleh serangan yang dilakukan para pemain Indonesia,’’ lanjutnya.
Menurut Falko, awalnya dirinya mengintruksi timnya bermain ofensif. Tapi, itu hanya bisa berjalan sebentar. ’’Harus kami akui, kali ini Indonesia sangat kuat,’’ katanya.
Falko mengakui, kecepatan para pemain Indonesia menyulitkan timnya. Selain itu, barisan pertahan tim Merah Putih sangat kukuh dan diperkuat peman-pemain yang secara postur lebih besar jika dibandingkan dengan pemain Vietnam. ’’Pemain Indonesia juga bisa memanfaatkan kesalahan individu yang dilakukan pemain-pemain kami,’’ urai Falko.
Sementara itu, di laga semifinal pertama, juara bertahan mengandaskan Myanmar dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal kemenangan Malaysia dicetak Saarani Ahmad Fakri pada menit ke-85. Meski gagal melaju ke final, pelatih Myanmar Stefan Hasson memuji penampilan anak-anak asuhnya. Hasson menyatakan bangga dan puas terhadap permainan yang ditampilkan Aye San dkk.
’’Pertandingan ini bagus bagi kami, bahkan sangat baik. Sebab, kami sanggup bermain maksimal sampai 90 menit. Tidak seperti Malaysia yang beberapa pemainnya mengalami kram saat pertandingan. Saya rasa kami cukup bisa mengimbangi,’’ kata Hasson. Pelatih Malaysia Ong Kim Swee menyatakan siap kembali menghadapi Indonesia. ’’Lawan tim mana pun kami siap,’’ katanya. (ali/c4/ttg)
Tiket final tersebut direbut setelah tim asuhan Rahmad Darmawan tampil prima dalam semifinal tadi malam dengan membekuk Vietnam 2-0 (0-0) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Duet lini depan asal Papua, Patrich Wanggai dan Titus Bonai, kembali menjadi penentu kemenangan.
Wanggai memecah kebuntuan melalui free kick pada menit ke-60. Pada menit ke-88, lewat aksi individu yang gemilang, Tibo –sapaan akrab Titus Bonai– menggandakan keunggulan. Itulah gol kelima Wanggai dan keempat bagi Tibo selama perhelatan SEA Games XXVI/2011 ini.
Final terakhir Merah Putih terjadi pada SEA Games 1997, yang kala itu juga berlangsung di Jakarta. Sayang, saat itu tim asuhan Henk Wullems tersebut ditundukkan Thailand lewat adu penalti.
Dua asisten Rahmad sekarang, Widodo Cahyono Putro dan Aji Santoso, merupakan pilar timnas 1997. Keduanya juga bermain di SEA Games 1991 bersama asisten Rahmad lainnya, Eddy Harto, yang bertindak sebagai pelatih kiper.
Di final yang akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) besok malam, Megi Melgiansyah dkk akan kembali bentrok dengan Malaysia. Saat yang tepat untuk membayar lunas utang kekalahan di laga terakhir penyisihan grup pada 17 November lalu.
Kemenangan atas Malaysia yang juga juara bertahan besok malam sekaligus bakal menyempurnakan gelar juara umum SEA Games XXVI/2011 yang sudah dipastikan diraih kontingen Indonesia kemarin sore.
Secara keseluruhan, laga semifinal melawan Vietnam merupakan penampilan terbaik skuad Merah Putih selama SEA Games ini. Selama 90 menit para pemain tampil kompak, disiplin, dan penuh determinasi. Mereka seperti tersengat kekalahan oleh Malaysia dalam laga terakhir meski pada duel tersebut Merah Putih bisa dibilang tampil dengan tim kedua.
Pressing yang ketat juga membuat Vietnam nyaris tanpa mendandapatkan satu pun peluang berarti sepanjang pertandingan. Sebaliknya, sejak awal babak pertama hingga menjelang laga berakhir, Indonesia memperoleh banyak kesempatan membobol gawang tim finalis SEA Games 2009 itu.
’’Pertandingan menarik. Kami memperagakan pressing football. Cepat dan tidak memberikan kesempatan kepada lawan untuk mengembangkan permainan. Ini penampilan terbaik tim selama ini,’’ kata Rahmad.
Dua tim langsung tancap gas sejak peluit kick off dibunyikan wasit asal Korea Selatan Kim Jong Hyeok. Skuad Garuda Muda langsung membombardir pertahanan Vietnam. Beberapa peluang didapat Egi Melgiansyah dkk, tapi masih mampu digagalkan kiper Tran Buu Ngoc. Pada babak kedua, tensi pertandingan tetap tinggi. Berkali-kali pemain dua tim beradu badan. Kepala kapten Vietnam Pham Than Luong bahkan bocor dan harus diperban.
Meski puas, Rahmad mengakui konsekuensi laga ketat tersebut adalah stamina anak buahnya terkuras. ’’Mudah-mudahan ini tidak akan menjadi antiklimaks di final nanti,’’ lanjut Rahmad.
Untuk kembali menghimpun tenaga menyongsong laga penentuan melawan Malaysia besok malam, hari ini timnas tidak akan melakukan latihan. Timnas hanya bakal melakukan recovery training di area hotel. ’’Saya mohon media juga bantu kita dengan tidak mengangkat tim ini terlalu tinggi karena kita belum juara. Kita belum mengalahkan Malaysia (di final),’’ beber Rahmad.
Winger Oktovianus Maniani yang hadir dalam jumpa pers mengatakan, di laga tadi malam dirinya dan rekan-rekan bisa menjalankan instruksi pelatih dengan bagus. ’’Tapi, kita harus tampil lebih baik lagi di final melawan Malaysia,’’ kata Okto.
Sementara itu, pelatih Vietnam Falko Gerd Gotz mengucapkan selamat kepada Indonesia. ’’Selamat kepada Indonesia. Mereka bermain sangat bagus dan layak menang,’’ kata Falko.
Pelatih asal Jerman itu mengatakan, timnya kewalahan menghadapi tekanan bergelombang yang terus dilakukan Egi Melgiansyah dkk. ’’Kami tertekan oleh serangan yang dilakukan para pemain Indonesia,’’ lanjutnya.
Menurut Falko, awalnya dirinya mengintruksi timnya bermain ofensif. Tapi, itu hanya bisa berjalan sebentar. ’’Harus kami akui, kali ini Indonesia sangat kuat,’’ katanya.
Falko mengakui, kecepatan para pemain Indonesia menyulitkan timnya. Selain itu, barisan pertahan tim Merah Putih sangat kukuh dan diperkuat peman-pemain yang secara postur lebih besar jika dibandingkan dengan pemain Vietnam. ’’Pemain Indonesia juga bisa memanfaatkan kesalahan individu yang dilakukan pemain-pemain kami,’’ urai Falko.
Sementara itu, di laga semifinal pertama, juara bertahan mengandaskan Myanmar dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal kemenangan Malaysia dicetak Saarani Ahmad Fakri pada menit ke-85. Meski gagal melaju ke final, pelatih Myanmar Stefan Hasson memuji penampilan anak-anak asuhnya. Hasson menyatakan bangga dan puas terhadap permainan yang ditampilkan Aye San dkk.
’’Pertandingan ini bagus bagi kami, bahkan sangat baik. Sebab, kami sanggup bermain maksimal sampai 90 menit. Tidak seperti Malaysia yang beberapa pemainnya mengalami kram saat pertandingan. Saya rasa kami cukup bisa mengimbangi,’’ kata Hasson. Pelatih Malaysia Ong Kim Swee menyatakan siap kembali menghadapi Indonesia. ’’Lawan tim mana pun kami siap,’’ katanya. (ali/c4/ttg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar